Tidak ada Cinta tanpa pengorbanan

Untuk Cintaku…
Saya percaya, bahwa manusia itu mahluk yang sangat kompleks. Kebutuhannya macam-macam. Dari makan, minum, bermain, diakui, punya teman, punya adik, punya kakak, menjadi murid, menjadi guru, menjadi imam, menjadi makmum. Dan semua kebutuhan ini terkadang terjadi saat bersamaan. Lalu pertanyaannya, bagaimana memenuhi semua kebutuhan ini.

Manusia juga sangat aneh, dia bisa bosan, dia bisa kesepian, bisa tertawa, senang. Manusia tidak selamanya ingin senang, kadang ia ingin merasakan sedih, duka, berkorban, menderita demi orang lain, menderita demi orang yang dicintainya. Coba bayangkan kalau kita menjadi ‘programmer manusia’. Bagaimana memprogram ‘perasaan’ manusia yang sangat kompleks ini.

Banyak logika-logika yang tidak bekerja pada manusia. Logikanya kalau ditekan, manusia bisa stress dan gila misalnya. Tapi ada juga dan mungkin banyak tipikal manusia yang kalau dia ditekan justru dia akan menjadi kreatif. Mungkin, perasaan, jiwa manusia adalah bagian yang paling sulit dibentuk dari seorang manusia. Ajaib sekali.

Cinta, merupakan komponen yang paling aneh dari semua perasaan yang manusia miliki. Cinta bisa mengubah segalanya. Cinta yang luas, mencangkup segalanya. Cinta itu pengorbanan, dan tidak ada Cinta tanpa pengorbanan. Justru kekuatan Cinta yang terbesar adalah pengorbanan. Sampek Eng Tay, Romeo and Juliet adalah gambaran betapa Cinta dapat mendorong manusia untuk melakukan hal-hal besar dalam hidup ini.

Pertanyaan selanjutnya, kepada siapakah cinta ini diberikan.
Dua minggu yang lalu cinta ini diberikan pada keluargaku di Cirebon. Idul Fitri memberikan kesempatan buatku untuk bertemu mereka. Menatap kedua orang tua, kakak dan adik dengan perasaan bahagia. Keluarga di Purwokerto, Malang, Jakarta dan semua dimana darah ini bertalian. Bahagia rasanya bisa memberikan kontribusi untuk mereka

Satu minggu yang lalu cinta ini diberikan pada teman-teman kampusku. Kubatalkan semua janji malam itu. Aku ingin bertemu mereka. Rasanya sudah lama sekali, padahal bulan puasa itu pun kami sudah bertemu. Lebih 15 orang yang hadir. dan kemarin sekali lagi kami bertemu di Pancoran. Bahagia rasanya, ini pasti Cinta karena aku berani mengorbankan segalanya untuk hadir dalam acara tersebut.

Dan hari ini cinta diberikan pada kekasihku yang sedang sakit perut. Orang yang didatangkan Tuhan dari langit untuk menemani hidupku. Dan aku yakin itu Cintaku.

Kembali tentang Cinta, Cinta memang berarti pengorbanan. Tapi Cinta selalu memberi, memberi ketenangan saat bisa berkumpul dengan teman-teman. Memberi kebahagiaan saat bisa memotivasi adik kelas dikampus. Memberi senyuman saat didoakan oleh saudara-saudara nun jauh disana. Diberikan tanggung jawab, diberikan Cinta. Duh bahagianya hidup ini dengan Cinta. Bahagianya saat bisa menjadi guru, saat menjadi murid, saat menjadi kakak dan adik, bapak dan anak dalam saat yang bersamaaan. Indahnya Cinta.